Jumat, 13 Maret 2009

Nurhani Sirajuddin. SE Menyapa Rakyat Makassar










Nurhani Sirajuddin. SE merambah seluruh warga kota Makassar untuk melihat dengan jelas permasalah warga untuk dibawah ke DPRD Provinsi Sul-Sel

Minggu, 08 Maret 2009

Nurhani Trus Bergerak menyapa warga makassar di 143 kelurahan



Sabtu, 28 Februari 2009

Nurhani Sirajuddin, SE Sosialisasi Tata Cara Mencontreng sehari 10 Kelurahan

Senin, 23 Februari 2009

Nurhani dari subuh hingga malam hari sosialisasi & silaturahmi dengan para pendukung serta tim di 143 kelurahan..WOW...!!! caleg PROVINSI ' ta ACCE mo




Senin, 16 Februari 2009

Nurhani Sirajuddin bersama Ketua PBR Kota Makassar H. Aris Muhammadian melaksanakan voging serempak di 10 kelurahan Tallo


Nurhani Sirajuddin mengikuti acara MUKERWIL PBR SUL-SEL 14-2-2009




Rabu, 11 Februari 2009

Nurhani Sirajuddin, SE Root show setiap malam di 3 kelurahan



Senin, 09 Februari 2009

Nurhani Sirajuddin bersama Tim Laskar Hijau bersama rakyat




Senin, 02 Februari 2009

Nurhani Sirajuddin,SE bekerjasama dengan 14 ketua Kecamatan Laskar Hijau Melakukan VOGING SEREMPAK di 14 Kecamatan "Kota Makassar


Rabu, 28 Januari 2009

Rapat Koordinator Kelurahan Kec, Tamalate, Mamajang & Panakukang

Ibu Nurhani berfoto bersama dengan Koordinator Kelurahan se kec. Tamalate Nurhani Sirajuddin sedang memimpin rapat pertemuan koordinator kelurahan se kecamatan Panakukang dan kecamatan Mamajang...membahas pemantapan perekrutan masing2 kelurahan

Sabtu, 24 Januari 2009

LUAR BIASA BETAPA BERHARGA MENJADI SEORANG WANITA MUSLIMAH

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

* Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
* Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
* Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
* Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
* Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung & melahirkan anak.
* Wanita wajib taat kpd suaminya, sementara suami tak perlu taat pd isterinya * Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
* Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifas yang tak Ada pada lelaki. Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA". Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabk an terhadap! 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka. (emansipasi Ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki satu, dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

Model Baliho 2009

Jumat, 23 Januari 2009

Obama "Setan Berkedok Malaikat" kalimat ini masih berlaku selama PERDAMAIAN di Timur Tingah belum terwujud.



Kamis, 15 Januari 2009

CALEG DAN CALLEGE-LEGE

by. M. Taufik Hidayat, S.Com
Apakah anda tertarik dengan politik? Inginkah anda jadi CALEG? Siapkah anda jadi CALEG? Atau jangan-jangan anda sudah CALEG. Mudah-mudahan anda benar-benar CALEG, bukan CALLEGE-LEGE.

CALEG = Cerdas - Aktif - Lembut - Empati - Giat (bekerja)
Seorang muslim, apalagi mengaku politisi, dituntut untuk mampu bersikap, bertutur kata dan bekerja secara Cerdas. Itu sudah pasti. Kalau tidak cerdas, ya jadi preman mi saja…
Kemudian dia harus Aktif mengambil inisiatif dalam hal-hal yang memerlukan amar ma’ruf nahi munkar, jangan mi selalu nunggu laporan resmi. Jadi bagaimana mi kalau yang lapor saja sering takut, sebentar dibilang lagi “mencemarkan nama baik”.Namun terhadap rakyat, terutama dhuafa, dia harus berlaku Lembut, tidak suka memeras, atau membuat aturan yang membuat rakyat gelisah, risau, menderita. Dia harus punya Empati, tidak cukup hanya simpati, termasuk kepada mereka yang di luar basis massanya, bahkan terhadap mereka yang non muslim sekalipun, apalagi yang dhuafa atau yang terzhalimi.Dan di atas itu semua, tantumi dia wajib Giat bekerja, tentunya kerja dalam arti amal shaleh, yang sesuai hukum-hukum syara’. Giat tidak sekedar karena mengharap harta atau tahta, tapi karena mengharap ridha Allah swt.Sebagai politisi, CALEG tipe pertama ini akan bermanfaat bagi ummat di mana saja, sekalipun tidak pernah didaftarkan ke KPU, apalagi duduk di parlemen.

Jangan sampai anda jadi CALEG tipe kedua, yaitu:
CALEG = Ceroboh - Angin-anginan - Liar - Enaknya sendiri - Gila
Politisi yang tidak berorientasi kepada syariat Islam, dapat dipastikan akan menjadi caleg tipe kedua ini.
Kalau duduki di parlemen nanti, dia akan menjadi legislator yang Ceroboh. Kita melihat banyak sekali undang-undang (UU SDA) atau lembaga (MK, KPK) yang dibuat dengan tergesa-gesa dan terkesan asal memenuhi target. Kilahnya selalu: “toh nanti gampang
ji diamandemen lagi”.
Tantumi, orang-orang seperti ini ucapannya hanya Angin-anginan piti kana-kanai. Kalau pas cari suara dari massa Islam, mereka berlagak pro-Islam, bahkan pernah melontarkan statement “Islam melarang presiden wanita”. Tapi setelah ada kepentingan lain, mereka tak segan menjilat ludahnya sendiri.
Tidak heran ji, politisi semacam ini cukup “Liar”. Mereka memeras kanan-kiri. APBN/APBD diperas. Pengusaha juga diperas. Korban penggusuran mau menyampaikan keluhan saja diperas. Apalagi kalau mereka lagi jalan-jalan ke luar negeri. Alasannya “studi banding”, tapi sering yang dibandingin hanya “daging” anak orang …Dan udah jelas kalau orientasi politisi ini juga “Enaknya sendiri”. Egois. Pokoknya dia, keluarganya, kroninya, kelompoknya, OK punya. Yang lain tidak campur mau kecemplung sumur, mau ditabrak oto, itu bukan urusanku … kecuali kalau masih bisa buat promosi. Dan kalau tidak mau ikutan “Pongoro (edan)” semacam ini, ya siap-siap saja untuk jadi “Gila alias sinting”. bayangkan mi ki, apa tidak stress ki itu anggota DPRD yang selalu sendirian menentang keputusan seluruh parlemen, di mana anggota-anggota lain (yang juga dari parpol Islam, atau setidaknya berkonstituen Islam) ikut-ikutan menjarah harta negara. Padahal mengambil milik orang lain seberat zarrah saja bakal diperhitungkan, ini koq malah penjarahan. kalau begini mi, pertanyaanya kassa jako berjuang untuk rakyat di DPRD nanti.?

Rabu, 14 Januari 2009

Suara Terbanyak Tak Jamin Duduk di DPRD

Suara terbanyak yang ditetapkan MK bagi caleg yang ingin duduk di DPR, dinilai tak menjamin caleg tersebut dapat langsung duduk di DPR. Sebab, perolehan suaranya masih harus ditentukan dengan perolehan suara parpol.

"Jangan beranggapan sistem suara terbanyak adalah dengan mendapat suara terbanyak di dapil, seorang caleg langsung mendapat kursi legislatif," kata Ketua Tim Laskar Hijau M. Taufik Hidayat, S.Kom di jln Rappocini Posko Induk Tim Pemenangan Ibu Nurhani Sirajuddin, SE.
Dalam Pemilu 2009, menurut dia, meski menggunakan suara terbanyak, tetap masih menerapkan sistem proporsional daftar terbuka bukan suara terbanyak dengan sistem distrik murni. Karena suara terbanyak dengan sistem proporsional daftar terbuka juga ditentukan dari keseluruhan suara yang diperoleh parpol. Jadi masih harus melihat perolehan suara parpol yang mencalonkan caleg di suatu dapil.

Maka dengan sistem ini, lanjut dia, pembagian kursi didasarkan dari perolehan suara parpol dibanding bilangan pembagi pemilih (BPP) yang dibagi dengan jumlah kursi yang diperebutkan. Sehingga, caleg yang mendapatkan suara terbanyak di dapilnya belum menjamin ia akan duduk di DPR, jika jumlah suara yang diraih parpol tidak mencapai BPP.

Misalnya, Taufik mencontohkan, jika BPP di dapil Sul-Sel 1 setelah pembagian total suara sah dengan (12 kursi )jumlah kursi diperebutkan adalah 30 ribu suara, maka parpol yang tidak mendapat total suara sebanyak BPP itu tidak meraih kursi.

Dalam penghitungan seperti itu, caleg yang memperoleh suara terbanyak di dapilnya tapi total suara parpolnya tidak mencapai BPP, tidak dapat langsung duduk di DPR.

Dengan sistem seperti ini, tambah dia, caleg harus berjuang bersama parpolnya. Artinya, dengan suara terbanyak tidak lantas membuat caleg berjuang sendiri meraih suara dalam pemilu. Karena berapa pun suara yang diraih caleg tetap tidak berarti jika parpolnya gagal meraih BPP

Minggu, 11 Januari 2009

Rapat Tim Laskar Hijau 143 Koordinator Kelurahan sekota Makassar

Rapat sekaligus silaturahmi bersama 143 koordinator kelurahan sekota makassar , rapat ini dilaksanakan pada tgl ,11/1/2009 yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi bersama ibu Nurhani Sirajuddin, SE dimana pada rapat ini menghasilkan satu pemahaman tentang pergerakan sosialisasi figur ibu Nurhani ke masyarakat bahwa maju nya ibu Nurhani pada pemilu 2009 ini tidak lain adalah bertujuan untuk memperjuangkan aspirasi warga makassar di semua sektor, selamat berjuang ibu....

Sabtu, 10 Januari 2009

Sosialisasi TIM Laskar Hijau

Kamis, 08 Januari 2009

Tim Laskar Hijau Kec. Mariso

Senin, 05 Januari 2009

Rapat Evaluasi Kerja 14 Ketua Kecamatan Tim Laskar Hijau

Minggu, 04 Januari 2009

Pergerakan gerilya Sosialisasi Tim Laskar Hijau



Minggu, 28 Desember 2008

Pergerakan Sosialisasi LASKAR HIJAU di mulai...



Minggu, 14 Desember 2008

PBR Tak Tertarik Poros Tengah Jilid II

Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia Rizal Ramli (kiri) menyambut Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR) Bursah Zarnubi dalam acara deklarasi keikutsertaan Rizal Ramli untuk calon presiden dalam konvensi PBR di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (9/10).

PBR Tak Tertarik Poros Tengah Jilid II

Minggu, 28 Desember 2008 | 17:32 WIB

SEMARANG, MINGGU - Partai Bintang Reformasi (PBR) tidak akan masuk dalam poros tengah jilid II. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PBR Bursah Zarnubi dalam rangkaian road show Jawa-Bali-NTT, di Semarang, Minggu (28/12).

Bursah mengatakan, partainya tidak akan memasuki koalisi simbolik karena biasanya berujung pada tidak adanya pemenuhan sejumlah program yang sebelumnya diusung sehingga berakhir pada penghukuman dari rakyat kepada pemimpin.

"Kami punya jalan sendiri," katanya. Ia menjelaskan, PBR akan memilih jalan konvensi untuk menentukan calon presiden. Bursah menambahkan, jika akhirnya PBR tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon presiden, maka tentu akan menempuh koalisi.

Sayangnya, konvensi sampai sekarang belum bisa dilakukan karena syarat minimal pelaksanaan konvensi dua calon belum terpenuhi. "Saat ini calon yang mendaftarkan diri ikut konvensi baru satu, yakni Rizal Ramli. Jadi kita tunggu saja calon berikutnya," katanya.

Ide pembentukan poros tengah jilid II dilontarkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Ia mengusulkan agar parpol Islam atau parpol berbasis massa Islam membentuk koalisi strategis menjadi poros tengah untuk menyatukan suara umat Islam. Menurut Din, koalisi strategis ini dibutuhkan menjelang pilpres karena idealmya parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam tampil dengan calon tunggal untuk capres dan atau cawapres.

Sabtu, 13 Desember 2008

ANEKA ATRIBUT




 
© Copyright by NURHANI SIRAJUDDIN, SE  |  Template by Blogspot tutorial